Jumat, 21 Oktober 2016

Sultan Aziansyah, Penyerang Pos Polisi di Tangerang Sudah Radikal Sejak 2013


Koran Sejagad - Keluarga pelaku teror di Pos Polisi (Pospol) Cikokol Kota Tangerang, Sultan Aziansyah telah merasakan perubahan radikal dirinya sejak 2013. Pada awalnya dia hanyalah seorang pemuda normal dan sempat berkeja di perusahaan bidang Informasi Teknologi (IT).

Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, dalam perjalannya Sultan dicurigai sering melakukan komunikasi dengan pihak luar yang diduga mempengaruhinya berubah menjadi radikal. "Dicurigai dari handphonenya banyak komunikasi dengan pihak luar yang cukup mencurigakan.

Ini kita kembangkan dari jejaring komunikasi yang dilakukan," kata Boy di Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2016). Pada saat melakukan aksi teror, Sultan meninggalkan rumah sekira pukul 05.30 WIB.

Dia mengaku kepada keluarga hendak pergi ke Jakarta karena ada panggilan kerja. "Ketika itu enggak diperhatikan barang yang dibawa hanya terlihat membawa tas. Dan memang akhir hidupnya banyak hal yang tidak terbuka dengan keluarga termasuk lingkungan," sambung Boy.

Penyidik Tim Densus 88, saat ini tengah menyelidiki blog, website dan menkloning percakapan Sultan dengan pihak luar yang dicurigai tersebut.

"Melalui tim digital forensik juga diselidki akun blog, website, dan menkloning isi percakan, dengan siapa saja komunikasinya," tuturnya. Sultan sendiri tinggal bersama orangtuanya di kawasan Tangerang. Dia pernah bekerja sebagai karyawan dengan posisi web design programer.(okezone)


www.jagadarena.blogspot.com
www.jagadsoccer.blogspot.com
www.jagadgalery.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar