Jumat, 30 Desember 2016

Di Desa ini, Banyak TKI Yang Bercerai


Koran Sejagad - Desa Kuripan, Watumalang, Wonosobo selama ini dikenal sebagai salah satu desa yang menjadi kantong buruh migran. Sebagian besar warga mengadu nasib untuk mengais rezeki di luar negeri.

Kepala Desa Kuripan, Wahyu Cahya Agung mencatat ada 170 warganya yang menjadi buruh migran. Beberapa negara tujuan masih masih didominasi Asia, seperti di Korea, Hongkong, dan Malaysia.
"Mereka bekerja ke luar negeri tanpa keahlian khusus, juga tidak memiliki sertifikat. Tapi semuanya legal, tidak ada yang ke luar negeri secara ilegal," katanya, Jumat (30/12/2016).

Meski demikian, Wahyu mengaku angka percerain juga cukup tinggi. Dari 11 kasus perceraian, ada delapan orang yang bercerai berstatus TKI. Buruh migran menjadi salah satu pemicu angka perceraian didesanya. "Kalau TKI, ada 8 dari 11 kasus," katanya.

Pagi tadi, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri meresmikan Kuripan sebagai salah satu desa percontohan program Desa Migran Produktif. Sebab, di desa itu merupakan salah satu kantong desa yang warganya jadi buruh migran.

Menaker juga sempat berbincang dan melihat aneka usaha yang dilakukan mantan buruh migran setelah mendapat pelatihan. Mereka tidak kembali ke luar negeri karena beragam sebab, salah satunya memilih usaha setelah memiliki modal dan keahlian usaha bersama.

Saat disinggung terkait kasus kekerasan yang dialami buruh migran, Wahyu mengaku selama ini belum ada laporan di warga desanya. Terdapat enam pedukuhan di Desa Kuripan ini.
"Warga kami yang keluar negeri tidak ada permasalahan, tidak ada yang terkena kasus-kasus hukum," katanya.(okezone)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar