Minggu, 18 Desember 2016

Mengaku Pernah Membunuh, Rodrigo Duterte Terancam Dilengserkan


Koran Sejagad - Dua senator Filipina mengomentari pernyataan Presiden Rodrigo Duterte yang mengaku pernah membunuh penjahat. Keduanya menyebutkan, Duterte bisa kena pemakzulan karena pernyataannya tersebut.

Senator Leila de Lima menuturkan pengakuan Duterte bisa jadi bukti untuk pengajuan pemakzulan. de Lima sendiri merupakan salah satu politikus yang kerap mengkritik Duterte. de Lima menyebutkan Duterte telah mengkhianati kepercayaan publik.

"Pengakuan ini adalah pengkhianatan pada kepercayaan masyarakat dan merupakan tindak kejahatan tinggi sebab pembunuhan massal," kata de Lima.

Sementara itu, senator lainnya Richard Gordon yang merupakan Kepala Komite Keadilan juga mengatakan hal serupa. Pengakuan kontroversial Duterte membuka peluang pemakzulan. "Dia mengakui hal itu, dan langkah hukumnya, silakan makzulkan dia," seru Gordon.

Di sisi lain, pendukung Duterte di Kongres menantang oposisi dan pengkritik untuk mengajukan mosi pemakzulan. Mereka percaya diri karena jumlah anggota kongres yang jauh timpang antara koalisi Duterte dan lawan-lawannya.

Sebanyak dua per tiga dari total suara dibutuhkan untuk memakzulkan seorang presiden. Sementara itu, hanya ada kurang dari 50 orang oposisi dari seluruh anggota kongres yang berjumlah 293 orang.
Pernyataan kontroversial Duterte ini dilontarkan pada Senin lalu di depan para pengusaha dalam sebuah acara.

Dia mengatakan dirinya keliling kota menggunakan motor besar dan mencari penjahat untuk dibunuh. Kala itu dia masih menjabat sebagai Wali Kota Davao. "Saya pernah melakukannya (membunuh) secara pribadi. Jika saya bisa, kenapa Anda tidak," tuturnya.(CNN)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar